Selaku pengusaha jamu dan obat-obatan tradisional asal Bali, Dr Ir GN Wididana, M.Agr bersama enam rekan pengusaha Pulau Dewata menghadiri Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) VII, di Hotel Sahid
Menurut Wididana yang diakrabi Pak Oles, pertemuan tersebut selain menjadi ajang silahturahmi para pengusaha Bugis juga moment bertukar informasi sekaligus membangun jaringan serta kemungkinan kerja sama di antara para pengusaha. Wapres HM Jusuf Kalla hadir membuka BSPM VII didampangi 7 menteri dari latar belakang pengusaha seperti Menko Perekonomian Abdul Rizal Bakrie serta Gubernur Sulsel HM Amin Syam. Hadir juga tamu istimewa Wakil Perdana Menteri Malaysia Yang Mulia Dato’ Sri Najib Haji Abdul Razak yang berdarah Bugis generasi ke-11 Latatta Ambarala Daeng Manangsang.
“Saya kagum dengan jiwa saudagar dalam diri orang Bugis, Nenek moyang mereka sudah mempunyai budaya merantau dan melaut dengan prinsip sekali layar terkembang pantang untuk kembali,” ujar pria yang gemar berdiskusi soal ekonomi dan politik.
Satu hal yang ditimbanya, ungkap Pak Oles, pengertian saudagar selama ini direduksi pada pemahaman orang yang berusaha meraih untung sekaligus siap untuk rugi. Padahal, kata saudagar dalam bahasa Sansekerta berarti orang yang banyak akal. Tentu saja, seorang saudagar harus cermat membaca peluang usaha, cerdik mengelola peluang dan pandai membangun relasi atau jaringan bisnis. Ketiga hal inilah yang dimiliki para saudagar Bugis. Mereka sukss sebagai pengusaha karena berani, ulet dan siap bekerja keras di tempat mana saja. Inilah salah satu semangat sebuah suku bangsa yang layak dipetik oleh suku bangsa lainnya di Bumi Pertiwi.
Pada PSBM VII diadakan penandatanganan MoU antara saudagar Bugis Makassar dengan pengusaha