Rabu, Februari 15, 2006

Beny Uleander

Jangan Dulu Merasa Hebat, Bung!!!

Pendidikan itu mahal. Menjadi orang pintar pun butuh proses. Belajar lihat, bertanya, membaca dan mendengar adalah simpul pembelajaran yang efektif sekaligus penuh mobilitas otodidak. Karena itu, orang bijak senantiasa menampilkan profil diri dalam kualitas gelas kosong. Bukan gelas yang penuh terisi air. Logika filsafat gelas kosong amat sederhana. Untuk menjadi pandai, terlatih dan bersikap profesional seseorang harus menempatkan diri sebagai individu yang selalu dilanda sebuah gelombang kegelisahan eksistensial dan intelektual. Dengan kedua belah mata pisau bedah ini, seorang individu terpacu menggugat realitas, mempertanyakan seluk-beluk sebuah profesi dan lebih dari itu selalu merasa kurang dan kosong. Ia siapkan dirinya diisi penuh dengan tuangan ilmu kehidupan. 
Demikian pula, sumber daya manusia yang berkualitas dalam sebuah perusahaan ditumbuhkembangkan melalui sebuah proses belajar dan pelatihan yang berjalan kontinyu, sistematis, terprogram dan mengangkat tema-tema lapangan yang akurat, penuh pergulatan masalah orthodoksi dan pergumulan praksis. 
Keengganan untuk belajar bisa terlihat dari hasil karya, daya cipta dan kualitas kerja yang keropos, mudah luntur dan tidak berbobot. Dalam analisis manajemen pemasaran, sebuah produk barang dan jasa diakui dan diterima pasar karena berkualitas. Jadi kualitas bukan hasil pengakuan diri sendiri tetapi lahir dari pengakuan publik. Di sinilah tersembunyi pundi-pundi kebijaksanaan dan kebersahajaan hidup. 
Mengakui kelebihan orang lain sebagai sebuah prestasi ketimbang merasa diri hebat tetapi produk yang ditelurkan tidak matang. Karena itu, jangan dulu merasa hebat Bung. Di atas langit masih ada langit. Memang susah mengajak orang untuk rendah hati belajar dari senioritas, pengalaman terberi, buku dan data riwayat masa silam. 
PT Karya Pak Oles Tokcer gencar menggelar pemantapan karyawan, serangkaian workshop dan kunjungan lapangan demi memotivasi karyawan untuk belajar hingga akhir hayat. Mari belajar bersama sebelum mati tiarap di jurang kebodohan yang diciptakan sendiri. (Beny Uleander/KPO EDISI 99 FEBRUARI 2006)

Beny Uleander

About Beny Uleander -

Beny Ule Ander, wartawan dan penulis di Denpasar, Bali. Kini fokus menulis potensi-potensi positif warga NTT diaspora di Bali yang bergabung dalam paguyuban Flobamora Bali.

Subscribe to this Blog via Email :