Selasa, Juni 29, 2004

Beny Uleander

Granat Desak Presiden Terpilih Berantas Narkoba

Memperingati Hari Anti Narkoba 26 Juni, Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Cabang Denpasar menggelar aksi penyebaran pamflet dan brosur anti narkoba kepada para pengemudi kendaraan di setiap perempatan jalan. Sementara anggota Departemen Investigasi Granat Denpasar, Deny Dian Varindra bersama sejumlah stafnya mendatangi lokasi donor darah yang digelar SBY Fans Club Tokcer di Warung Capres dan Cawapres SBY-JK, Jl Hayam Wuruk Denpasar, Sabtu lalu.
Di hadapan sejumlah tim sukses Capres Susilo Bambang Yudoyono dan Cawapres Jusuf Kalla (SBY- JK) Bali, Varindra juga diterima untuk membacakan pernyataan sikap Granat Bali yang juga diminta untuk dikirim ke Jakarta.
Kepada Capres dan Cawapres yang terpilih dalam pemilu mendatang, Granat Bali menyampaikan 5 butir pernyataan; Pertama, agar memiliki kebijakan dan program jelas terhadap pemberantasan peredaran gelap, penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang. Kedua, memiliki rasa kepedulian lebih terhadap segala bentuk aktivitas masyarakat yang bergerak dalam upaya memerangi peredaran gelap dan penyalahgunaan barang-barang haram.
Ketiga, mempunyai kebijakan dalam mengalokasikan anggaran yang signifikan terhadap setiap program-program yang ada hubungannya dengan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
Keempat, mendesak pemerintahan baru untuk berani menindak tegas aparat maupun oknum yang ikut terlibat atau memanfaatkan wewenangnya dalam peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba. Kelima, Granat meminta Capres dan Cawapres terpilih bersikap tegas, menolak permohonan grasi bagi terpidana mati kasus peredaran gelap narkoba tersebut di bumi Indonesia.
Pernyataan sikap itu diterima salah seorang tim sukses SBY-JK Bali, Gede Ngurah Wididana disaksikan Putu Suasta dan 500-an anggota SBY Fans Club Tokcer yang sedang antri untuk donor darah. Beberapa staf Granat DPC Denpasar juga secara sukarela menyumbangkan darahnya seusai pembacaan pernyataan sikap.

SBY Fans Club Tokcer Donor Darah
Sedikitnya, 500 orang yang tergabung dalam SBY Fans Club Tokcer di Bali, Sabtu kemarin melakukan kegiatan donor darah secara suka rela. Donor darah tersebut dipusatkan di Warung SBY, Jl Hayam Wuruk, Denpasar. Ikut hadir dalam acara tersebut antara lain Putu Suastha dan Gede Ngurah Wididana selaku anggota tim sukses kampanye pasangan Capres Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Muhammad Yusuf Kalla dan sejumlah kader dan simpatisan Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) Bali.
Menurut Koordinator SBY Fans Club Tokcer, dr Putu Aryana, kegiatan sosial ini merupakan sebuah sumbangsih para sukarelawan yang ngefans sama capres SBY kepada masyarakat yang membutuhkan darah. Sekitar 75%, yang mendonor darah merupakan karyawan PT Karya Pak Oles Tokcer. Kegiatan seperti ini sudah rutin dilakukan dua kali dalam setahun sejak perusahaan ini didirikan.
‘’Donor darah ini menjadi sebuah kegiatan yang ditunggu-tunggu ratusan karyawan. Begitu antusiasnya para karyawan yang ingin terlibat menyumbangkan darahnya. Karena itu, selaku koordinator SBY Fans Club Tokcer, kami wajib menyeleksi berapa karyawan yang bisa mendonorkan darahnya dalam club ini kepada Palang Merah Indonesia Cabang Bali. Yang mau mendonorkan darahnya itu banyak. Tetapi kami harus menyeleksi baik kesiapan fisik maupun mental si pendonor. Banyak juga pendonor non karyawan termasuk beberapa orang dari DPD Granat Bali,’’ tegas Putu Aryana.
Aksi sosial ini dilakukan, menurut dr Aryana, karena didorong oleh keprihatinan kepada pihak Palang Merah Indonesia (PMI) yang acapkali mengalami kekurangan stok darah. Terutama untuk golongan darah B dan AB. Hampir 10% dari pendonor yang terpilih adalah orang-orang yang memiliki golongan darah B dan AB. Sedangkan sisanya, golongan darah A dan O.
Politikus Bali, Putu Suastha saat diminta komentarnya menyatakan, ide donor darah ini adalah murni dari Dirut PT Karya Pak Oles Tokcer, IGN Wididana. Aksi sosial yang dilakukan SBY Fans Club Tokcer ini patut didukung dan bisa menggugah pihak lain untuk mendonorkan darahnya demi kehidupan sesama. ‘’Kebetulan yang hadir sekarang adalah mereka yang ngefans sama pasangan SBY dan Yusuf Kalla sehingga digelar di dekat Warung SBY. Aksi spontanitas seperti ini luar biasa, karena menggugah orang lain menyumbang darahnya,’’ jelas Putu Suastha.
Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Pak Oles lewat aksi donor darahnya merupakan tindakan politik representasi. Artinya, langsung menyasar kepada tindakan riil. ‘’Politik representasi jauh lebih baik. Masyarakat sekarang jauh lebih menginginkan tindakan yang dapat dilihat dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,’’ katanya. Lewat kegiatan inilah sebenarnya menjadi tolak ukur masyarakat mana politik yang dianggap mampu menyasar pada kebutuhan masyarakat itu sendiri. (Beny Uleander & Mei Nababan/KPO EDISI 61/MINGGU I JULI 2004)

Beny Uleander

About Beny Uleander -

Beny Ule Ander, wartawan dan penulis di Denpasar, Bali. Kini fokus menulis potensi-potensi positif warga NTT diaspora di Bali yang bergabung dalam paguyuban Flobamora Bali.

Subscribe to this Blog via Email :