Selasa, Juni 08, 2004

Beny Uleander

Ramuan Pak Oles Mampu Rebut Konsumen Di Bandung

Salah satu upaya memajukan dunia usaha adalah menyiapkan tenaga-tenaga terampil agar memiliki keahlian dalam mengembangkan bidang tugas mereka. Bila pelatihan dan pembekalan dilakukan secara kontinyu maka kualitas SDM menjadi faktor penunjang kesuksesan perusahaan. Inilah yang sedang dilakukan PT Karya Pak Oles Tokcer Cabang Bandung di bawah pimpinan Ipin Sardjono.
Menurut Sardjono, kehadiran produk obat tradisional Ramuan Pak Oles, yang terbuat dari bahan-bahan alami, ternyata mampu merebut simpati masyarakat di Kota Kembang Bandung dan Garut. Alasannya, produk Ramuan Pak Oles selain alami juga terkenal murah dan berkhasiat. Padahal Cabang Bandung baru dibuka April dan Unit Garut, di Jl Pahlawan No 26, pada Februari lalu. Ini dapat dilihat dengan tingginya angka penjualan per Mei lalu. Kendala yang dihadapi adalah terbatasnya tenaga SPG.
Disebutkan, sekarang Bandung memiliki 30 orang SPG dengan penjualan per SPG/bulan Rp 3 juta dan terendah Rp 1 juta. Untuk mendongkrak target penjualan pada Juni, kantor yang cabang yang terletak di Jl Terusan Pasir, Koja No 51 A, Bandung ini, masih fokus pada perekrutan dan pembinaan tenaga SPG. Materi pelatihan yang diberikan meliputi pengenalan dan penguasaan terhadap fungsi setiap produk Ramuan Pak Oles. Selain motivasi, para SPG dibekali tata cara pemasaran dan kiat membangun dialog yang meyakinkan dengan konsumen.
Tujuan jangka panjang pelatihan, lanjut Sarjdono, agar dapat terbentuk team leader yang berpengalaman dan memiliki kompetensi. Semula, ungkapnya, mereka tidak yakin kalau produk ramuan Pak Oles akan laris manis di pasaran lokal dalam waktu yang relatif singkat. Ternyata setelah mempromosikannya ke puskesmas, rumah sakit, sekolah, perkantoran, pasar dan dari rumah ke rumah animo masyarakat begitu tinggi.
Diakuinya, produk Ramuan Pak Oles yang paling diminati konsumen adalah Minyak Oles Bokashi, Saribing, Salep Ratun dan Madu Sekar. ''Sedangkan produk baru Massker Madu Hitam bakal meledak di pasaran. Terbukti, baru dijual langsung laku dan ini sebuah respon yang baik. Di bidang promosi, cabang Bandung masih mengandalkan informasi di media ini. Memang belum ada kesulitan berarti yang dihadapi. Hanya saja, tutur Sardjono, ke depan perlu ada persiapan sinergis di semua lini usaha, entah pembenahan bagian manajemen maupun peningkatan kualitas SDM setiap personil. (Beny Uleander/KPO EDISI 60/MINGGU II JUNI 2004)

Beny Uleander

About Beny Uleander -

Beny Ule Ander, wartawan dan penulis di Denpasar, Bali. Kini fokus menulis potensi-potensi positif warga NTT diaspora di Bali yang bergabung dalam paguyuban Flobamora Bali.

Subscribe to this Blog via Email :