Minggu, September 25, 2005

Beny Uleander

10 Nominator Di Pintu Entertainment

Final Bali Casting 2005
Dari ajang ini Final Bali Casting 2005 yang digelar di Bali Design School, Sabtu (24/9), terpilih 10 nominator yang akan meretas karir mereka di ibu kota negara, Jakarta. Kemampuan akting mereka bakal dijajal berbagai rumah produksi ternama di Jakarta. Setidaknya, pintu entertainment sudah terbuka bagi mereka.

Satu persatu peserta Final Bali Casting 2005 memamerkan kemampuan akting mereka di atas panggung dengan beragam peran. Mulai dari peran seorang wanita penggoda, pengemis, dokter dan sebagainya. Persaingan ketat pun terjadi baik di kategori anak-anak, remaja, maupun dewasa. Empat juri yakni I Gusti Bulan Purnama, Cicilia, I Gusti Raniti (kuasa hukum artis) dan Reza (pemain sinetron) dibuat terkesima.

Akting lugu dan lucu kategori anak-anak mengocok perut sekaligus mencuri perhatian penonton, terutama akting Gabby Claudia Erzantha yang berhasil merebut peringkat pertama. Akting dalam kategori remaja dan dewasa pun tak kalah serunya. Peran kocak diekpresikan Maria Waniyono sebagai pengemis jalanan dengan dandanan rambut acak kadul dan dibalut pakaian compang camping sambil membawa keranjang sampah. Waniyono pun dinobat sebagai peserta favorit.

Ni Putu Sutrisnawati, pemeran Jero Sandat dalam sinetron Memedi (Bali TV), sangat ekspresif ketika berakting sebagai Prita dalam drama sistem monolog yang berjudul 'Apel Beracun'. Dirinya menuangkan semua image bagaimana menjadi seorang wanita korban kejahatan. Akibat memakan buah apel beracun pemberian seorang wanita jahat yang sirik akan kecantikan Prita, akhirnya Prita harus menderita sepanjang hidupnya. Tubuhnya ditumbuhi bulu dan sisik.

Sutrisnawati, yang pernah bergabung dengan rumah produksi Multivision Plus, akhirnya terpilih sebagai juara pertama. "Harapan saya agar artis-artis Bali dapat go nasional dengan tidak melupakan kebudayaan Bali," ujar mantan agency Modeling Rosye era 90'an. Ia pun membeberkan kunci suksesnya. Pikiran dan perasaan diharuskan total dalam akting, seperti menjalani kehidupan nyata.

Beberapa peran yang dimainkan Sutrisnawati tak lepas dari pengamatan di lapang sebelumnya. Contoh, ketika harus berperan sebagai orang gila, ia rela memantau bagaimana karakter setiap orang sakit jiwa. Berdasarkan pengamatan itulah, dia dapat menjiwai bawaan dan mimik orang gila.

Sementara Krisna Dara yang menyabet juara dua merasa seperti mendapat suntikan energi baru dalam Bali Casting 2005. Bagi pria kelahiran Singaraja, 23 tahun silam ini, kesempatan menjadi pemain film yang diimpikannya bakal terwujud. Sebab sebelum masuk dunia hiburan, ia sudah bergabung dengan Agency CNC, tahun 2002.

Peringkat pertama kategori anak-anak diraih Gabby Claudia Erzantha, siswi kelas satu SD 2 St Yoseph Denpasar. Gabby pun harus bersiap-siap berangkat ke Jakarta untuk dikasting lagi oleh rumah produksi ternama di ibukota. Kemenangan Gabby disambut gembira ibunya Sri serta sanak keluarganya yang hadir. "Gabby memang berbakat dan anaknya sangat nekat. Saya tidak pernah menyarankan dia untuk ikut lomba kasting ini. Dia yang minta sendiri setelah membaca iklan di koran," kata perempuan asal Sumbawa ini.

Diceriterakan, keberhasilan Gabby memang murni dari bakat alami yang ia miliki. Tidak ada persiapan yang dilakukan. "Padahal tantenya sudah menyuruh dia untuk latihan. Tapi dia malah menjawab dengan enteng 'wah gampang'. Tadi sebelum naik ke panggung dia hanya mikir soal tema yang akan dibawa yaitu anak kecil yang diculik," ungkap sang bunda. Modal Gabby adalah rasa percaya diri yang tinggi ketika menaiki panggung.

Tanpa canggung, akting Gabby menyihir dewan juri serta para penonton. Berakting sebagai anak kecil yang diculik dengan berlari kesana kemari dan sesekali menjatuhkan dirinya seolah-olah menghindari tankapan si penculik, mencuri banyak perhatian penonton. ''Kasian deh elo (sambil memperlihatkan jari telunjuknya yang digoyangkan ke kiri dan ke kanan), makanya jangan beraninya cuman sama anak kecil saja," kata Gabby menutup penampilannya yang disambut tawa dan tepuk tangan dewan juri dan penonton. Itulah kiprah para nominator yang memang brilian dan cerdas bukan semata menampilkan pesona fisik semata dalam Final Bali Casting 2005 tersebut. (Beny Uleander &, Sri Rahayu, Made Sutami/KPO EDISI 90/OKTOBER 2005)

Beny Uleander

About Beny Uleander -

Beny Ule Ander, wartawan dan penulis di Denpasar, Bali. Kini fokus menulis potensi-potensi positif warga NTT diaspora di Bali yang bergabung dalam paguyuban Flobamora Bali.

Subscribe to this Blog via Email :