Kamis, September 08, 2005

Beny Uleander

Walau Dimakan Zaman Iwan Fals Tetap Eksis

Siapa yang tak kenal dengan seniman yang super cuek dengan lirik lagu berbau kritikan sosial ini? Ialah Iwan Fals. Di masa Orde Baru, lagu-lagu Iwan sempat dicekal dan ia dilarang melakukan pertunjukan di beberapa daerah. Pada 1984 ia mendapat masalah karena lagunya yang berjudul Mbak Tini. Lagu ini berkisah tentang Mbak Tini, seorang pelacur yang membuka warung kopi di pinggir jalan dan mempunyai suami bernama Soeharto, seorang supir truk. Oleh pihak yang berwenang waktu itu, lagu tersebut dianggap menghina presiden RI, Soeharto. Akibatnya, Iwan terancam bakal masuk penjara. Padahal, menurut Iwan, lagu tersebut sama sekali tidak ada kaitannya dengan Soeharto dan istrinya, (mendiang) Tien Soeharto.

Mungkin ini sekelumit kisah Iwan Fals yang memiliki nama asli Virgiawan Listianto ini sepanjang karirnya di dunia musik ia telah terbukti memiliki kelompok penggemar khusus yang dekat dengan kemiskinan, ketidakadilan dan pengangguran. Lagu-lagunya kerap dihubungkan dengan protes-protes sosial seperti pernah terkenal lewat Oemar Bakrie (1981) dan Bento (1991).

Nama besar yang disandangnya ini melalui jalan penuh kerikil dan berdebu di bawah hujan dan terik matahari dalam komunitas ‘pengamen jalanan’. Pria yang diberi julukan “Pahlawan Besar Asia” menurut majalah Time Asia edisi 29 April 2002 lalu, mengalami banyak perubahan selama beberapa tahun terakhir. Coba ihat saja, aksinya di TV-TV swasta ia keihatan sejak dan karismatik dengan rambutnya yang sudah muai beruban.

Sebelumnya, Iwan -- yang sempat kuliah di Lembaga Pendidikan Kesenian Jakarta (sekarang Institut Kesenian Jakarta) -- menghilang selama kurang lebih 10 tahun dari hingar bingar industri rekaman. Dalam kurun waktu itu, Iwan bergabung dengan berbagai kelompok, yakni Swami, Dalbo, Kantata Takwa, dan Kantata Samsara. Kolaborasinya itu melibatkan beberapa musisi dan budayawan ternama, seperti Setiawan Djody, Sawung Jabo, WS Rendra, dan Jocky Suryoprayogo.

Di tengah kevakumannya di dunia rekaman, sesungguhnya Iwan tetap sibuk dengan urusan-urusan di dunia musik. Di samping membuat lagu-lagu baru dan menggelar beberapa konser, sejak tahun lalu Iwan bersama manajemennya sibuk menyatukan para penggemar ke dalam sebuah forum. Kini forum tersebut sudah terbentuk dan diberi nama ‘Orang Indonesia’ atau disingkat Oi.

Sekarang ini Iwan sudah mulai eksis kembali di dunia musik. Sosoknya sering tampil di televisi, olah vokal-nya masih seperti dulu, ia semakin matang. Emosinya selama membawakan lagu sangat terjaga. Inilah Iwan yang sekarang ini, masih bertengger di tengah belantika musik Indonesia. Berkat idealismenya yang tinggi, Iwan masih menyandang nama besar.

Pada Album baru ia menuturkan album kompilasi ini memiliki arti penting. ‘’Ini menjadi ajang untuk memperkenalkan diri dan karyanya kepada generasi baru, penikmat musik Indonesia. Di tengah persaingan industri musik dalam negeri yang semakin ketat serta bermunculannya banyak pendatang baru,’’katanya. Iwan memang harus berjuang keras untuk merebut pangsa pasar tersebut dengan penyanyi pendatang baru yang sekarang ini digandrungi para remaja. (Agus Salam & Beny Uleander/KPO EDISI 89/OKTOBER 2005)

Beny Uleander

About Beny Uleander -

Beny Ule Ander, wartawan dan penulis di Denpasar, Bali. Kini fokus menulis potensi-potensi positif warga NTT diaspora di Bali yang bergabung dalam paguyuban Flobamora Bali.

Subscribe to this Blog via Email :