Senin, Oktober 10, 2005

Beny Uleander

Sasar Tamu Domestik

Profil D Riana Bismarak, PR Waterbom Kuta

Selamat datang masa depan yang cerah bagi industri pariwasata Bali. Inilah nada optimis yang disampaikan D. Riana Bismarak selaku Director of Sales & Marketing Waterbom, Jl Kartika Plaza, Tuban, Badung. Bukan sembarang optimisme di tengah kecemasan pelaku pariwisata Bali akan dampak bom Bali II yang mengganggu kunjungan wisatawan dunia ke Bali.

Paling tidak, menurut Riana, para pelaku pariwisata Bali sudah dibekali pengalaman bertahan di masa krisis dan kiat jitu membangun kembali image Bali yang aman di mata pelancong mancanegara. Salah satu terobosan adalah mengoptimalkan market lokal dengan menyasar tamu domestik se-Indonesia. Tiga bulan tersisa ini ada masa liburan Lebaran dan Natal. Diharapkan, para karyawan dengan THR tertentu dapat berkunjung ke Bali.

“Soal harga kami tidak turunkan. Karena belajar dari pengalaman bom Bali I ketika harga diturunkan akan sulit untuk dinaikkan kembali ketika situasi sudah kembali pulih,” tandas Riana alumni Akademi Pariwisata Sahid Jakarta angkatan 1997.

Sedangkan upaya membangun citra positif, pihaknya kini sedang menjajak kerja sama dengan Garuda dan Air Paradise untuk bisa mendatangkan media dan travel agency dari Australia guna bertemu di Bali. “Kami akan mengadakan host dengan mereka. Juga mereka bisa melihat sendiri kalau Bali sudah bersih, aman dan oke untuk dikunjungi kembali,” papar wanita yang berulangtahun tanggal 5 Juli. Upaya ini akan secepatnya direalisasi mencegah terbentuknya citra negatif keamanan di Bali.

“Kami berharap media juga turut mendukung pemberitaan yang oke tentang Bali. Tolong estetika fotonya.jangan lagi memuat gambar bom melulu atau gambar orang yang mau mati akibat bom. Itu bukan tragedy harian,” cetusnya.

Sementara Kadispar Propinsi Bali Gede Nurjaya memuji dan mendukung langkah praktisi perhotelan di Bali yang mulai membidik wisatawan nusantara. Menurutnya, turis domestik memiliki dua fungsi. Selain berkunjung ke Bali,mereka juga bisa memberi gambaran bahwa kemanan di Indonesia umumnya dan Bali khususnya sudah kondusif.

Terkait sistem keamanan,menurut Nurjaya, harus meliputi seluruh Bali sebagai suatu kesatuan geografi. “Pengamanan di hotel memang ketat tapi sesudah itu mulai mengendor. Karena itu pemda pasti akan menyiapkan anggaran pengamanan untuk aparat kemanan atau untuk pembiayaan lain terkait keamanan. Anggaran itu di luar luar pajak hotel. Sedangkan di bandara sudah ada sistem pengamanan tersendiri. Orang tidak mudah lagi masuk ke bandara,” ujarnya usai menghadiri pemaparan roadshow Bali Village di Australia dan Selandia Baru di Vila Segara, Sanur. (Beny Uleander/KPO EDISI 91/Oktober 2005)

Beny Uleander

About Beny Uleander -

Beny Ule Ander, wartawan dan penulis di Denpasar, Bali. Kini fokus menulis potensi-potensi positif warga NTT diaspora di Bali yang bergabung dalam paguyuban Flobamora Bali.

Subscribe to this Blog via Email :