Kamis, Desember 22, 2005

Beny Uleander

Kunjungan Turis Sepi, PR Lemah Berpromosi

Sudah dua kali, Bali diguncang bom yang oleh kalangan media disebut dengan bom Bali I dan II. Dua peristiwa ini mengakibatkan lesunya kunjungan wisatawan ke Bali. Menurut Gede Nurjaya, lesunya kunjungan wisatawan ke Bali adalaha akibat dari lemahnya promosi para Public Relation (PR) ke luar negeri dalam rangka menggarap pasar-pasar baru selain pasar lama yang telah digarap. Sasaran pasar baru terutama Cina dan India, sedangkan pasar lama adalah Australia, Jepang, Korea, Jerman, Perancis. “Kita mengakui kenyataan di lapangan bahwa jumlah kunjungan wisatawan ke Bali menurun drastis akibat isu sentral keamanan yang tidak kondusif. Tapi kita juga mesti menunjukkan kepada dunia bahwa kita telah berbuat banyak untuk mengatasi kondisi ini. Dan ini adalah tugas para PR, para pelaku pariwisata dan pers,” urai Nurjaya meyakinkan.

Nurjaya melanjutkan, tahun 2004 adalah tahun rekor tertinggi dalam sejarah untuk jumlah kunjungan wisatawan ke Bali. Kondisi ini sudah menuju ke recovery pariwisata Bali akibat bom Bali I, yang berjumlah 1.453.000-an orang atau naik lebih dari 60-70%. Namun kondisi ini tidak berlangsung lama karena meletusnya peristiwa bom Bali II. Pada peristiwa bom Bali II, kondisi kunjungan tidak langsung anjlok seketika, tetapi menurun secara perlahan-lahan. Sepinya tamu yang berkunjung ke Bali menjadi keluhan klasik para pelaku hotel, travel agen, pemilik art shop, para sopir dan berbagai usaha jasa lainnya. Banyak kamar hotel ibarat gua dingin tanpa penghuni. Data terakhir menunjukkan jumlah kunjungan wisatawan menurun hingga 2.000 orang perhari dari 4.500 orang perhari.

Kondisi pariwisata Bali akan segera pulih dengan membangun image bagi masyarakat umumnya yang disertai dengan penataan produk-produk baru dari berbagai aset wisata. Ini menjadi prioritas promosi oleh para PR dan pelaku pariwisata lainnya. Promosi ini tidak mesti harus berkunjung ke luar negeri tetapi dengan menguasai teknologi informasi. Promosi harus diperkuat dengan akurasi data dan foto-foto tentang pemulihan kondisi pariwisata Bali.

Penangan dalam bidang keamanan sudah mengalami kemajuan yang pesat. Hal ini terbukti dengan tertangkapnya gembong teroris Dr. Azhari, terungkapnya kasus ledakan bom Jimbaran dan Kuta, terbentuknya Badan Potensi Pengamanan Daerah, dan bahkan sekarang ada tambahan 6.000 personil polisi yang ditempatkan di Bali, serta bantuan intelijen TNI untuk memperkuat intelijen Polri. Dalam kondisi seperti sekarang, alternatif terbaik adalah mendorong wisman lokal untuk datang ke Bali. Survei membuktikan banyak orang Indonesia yang tidak mengenal wilayah lain selain wilayahnya sendiri. Kondisi ini membuat pemerintah SBY menghimbau agar orang lebih banyak berlibur ke Bali. Akibatnya, para pelaku pariwisata Bali harus lebih mengutamakan produk-produk lokal yang bisa dinikmati tamu lokal. (Arnold Dhae & Beny Uleander)

Beny Uleander

About Beny Uleander -

Beny Ule Ander, wartawan dan penulis di Denpasar, Bali. Kini fokus menulis potensi-potensi positif warga NTT diaspora di Bali yang bergabung dalam paguyuban Flobamora Bali.

Subscribe to this Blog via Email :