Strategi Muni Muntoya Garap Pasar Surabaya
Ramuan Pak Oles resmi hadir di
Cara kerja laba-laba yang membangun rumah berbentuk jaringan dan memiliki titik sentral menjadi inspirasi tersendiri bagi Kepala Pemasaran Ramuan Pak Oles Cabang Surabaya, Ir Muni Muntoya untuk membangun kantor unit dan konter di sejumlah kawasan di
Strategi ini mulai diterapkan Muntoya yang secara bertahap menerobos pasar dengan membuka kantor unit di sekitar
Dalam perjalanan waktu, Muntoya menilai konsep itu efektif mempertajam marketing dan menguasai pasar, mengingat produk Ramuan Pak Oles selain alami juga terbukti khasiatnya. Keuntungan konsep jaringan laba-laba terletak pada efisiensi waktu, memudahkan mekanisme kontrol karena terjangkau dan mengurangi biaya akomodatif. “Bayangkan kalau kantor-kantor unit letaknya saling berjauhan maka biaya kontrol akan tinggi dan banyak waktu yang dihabiskan di perjalanan,” ungkap Muntoya ketika bersama Dirut PT Karya Pak Oles Tokcer, GN Wididana, Manajer Marketing, Made Subamia dan Pemred Koran Pak Oles, Albert Kin Ose M meninjau sejumlah kantor unit di Kota Surabaya pekan lalu.
Menurut alumumnus Universitas Nasional Jakarta 1993 ini, konsep jaringan laba-laba amat sinergis dengan strategi marketing produk Ramuan Pak Oles; direct seling dengan SPG sebagai ujung tombak. Sejak dibuka di
Diakuinya, konsep jaringan laba-laba sebenarnya lahir dari pemikiran yang terfokus pada upaya meningkatkan pemasaran plus peletakan dasar manajemen usaha yang rasional dan berkualitas. Artinya, Cabang Surbaya hanya fokuskan diri pada wilayah pasar terdekat namun tergarap optimal, yang ditopang majemen terkontrol efektif guna minimalisir kendala klasik secara internal. Sebuah unit yang bermasalah bisa cepat diketahui dan bisa segera dicarikan solusinya. Kegiatan memotivasi karyawan dan SPG diperkaya dengan dialog interaksi yang kolektif. ‘’Ini dimungkinkan karena kedekatan wilayah sehingga mudah terjadi pertukaran informasi dan pengalaman,’’ tambah Muni. (Beny Uleander/KPO EDISI 61/MINGGU I JULI 2004)