Senin, Juli 19, 2004

Beny Uleander

Rakernas Perdana Ditutup Dengan Tur Wisata

Dalam perjalanan waktu, PT Karya Pak Oles Tokcer yang berdiri tahun 1998 dan bergerak di bidang Industri Kecil Obat-obatan Tradisional (IKOT) Bokashi berbasis teknologi Effective Microorganism (EM) terbukti bisa membangun jaringan pemasaran tingkat lokal di Indonesia. Perusahaan yang dirintis Dr Ir GN Wididana, M Agr berhasil meramu aneka produk yang kini sudah beredar luas di pasaran baik di Bali, Jawa Timur, Sumatera, Jakarta, Sulawesi Selatan, Bandung, NTB dan bahkan tembus manca negara.
Agar lebih punya kekuatan untuk menjangkau semua daerah di Indonesia, perusahaan ini menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I dengan peserta jajaran direksi, kepala divisi, kepala cabang dan kepala unit se-Indonesia pada 15-18 Juli 2003 di Gedung Pemuda Pelopor, IPSA, Desa Bengkel, Busungbiu, Buleleng.
Tercatat lima agenda utama yang dibahas pada Rakernas I seperti disampaikan Pak Oles acara pembukaan, Jumat (16/7). Pertama, menentukan kembali fokus sebagai industri kecil obat-obatan tradisional dengan pola menejemen dan sistem teknologi tertentu. Kedua, keseimbangan antara kegiatan produksi dan pemasaran. Ketiga, melakukan pembenahan struktur personalia dan upaya meningkatkan kualitas SDM karyawan. Keempat, perombakan menejemen dari menejemen birokrat menuju menejemen otonomi yang bertumpu pada faktor kecepatan sebagai kunci memperluas pemasaran dan penyelesaian secara cepat berbagai persoalan di daerah. Kelima, pemantapan visi dan misi perusahaan dalam mencapai sebuah target usaha dengan sasaran tunggal kesejahteraan semua karyawan dan membangun bangsa di bidang kesehatan dan pertanian organik.
Manager Marketing IKOT Bokashi, Made Subamia lebih menekankan pada upaya pemantapan langkah, visi dan misi perkembangan perusahaan yang begitu cepat. Karena itu, Subamia menilai, Rakernas I itu merupakan sebuah momentum bersejarah untuk kembali mengevaluasi secara menyeluruh keberhasilan dan kegagalan setiap karyawan untuk membangun perusahaan ini. Sebagai pemasar, Subamia menawarkan target penjualan dan pencapaian setiap kantor cabang pada 2004, pengembangan dan pembukaan kantor cabang di Yogyakarta, Solo, Mojokerto, Jember dan Pasuruan, pengembangan kapasitas produksi, perbaikan menejemen pemasaran dan distribusi Koran Pak Oles.
Rakernas ditutup oleh Direktur PT Karya Pak Oles Tokcer, Ir Agus Urson HP dan Dra Ketut Tisnawati sebagai Direktris untuk Perwakilan Jakarta. Adapun beberapa point terpenting yang dijadikan pegangan untuk lebih cepat, tepat dan dapat meraih sukses yang ditelurkan dalam Rakernas I adalah terapi menejemen secara kontinyu setiap 6 bulan, pembenahan administrasi di tingkat cabang, menetapkan asuransi kecelakaan untuk sales promotion group (SPG) dan perluasan unit baru di Pasuruan, Mojokerto, Jember dan Banyuwangi (Jatim), Jl Fatmawati (Jakarta), Tanjung dan Kopa (NTB), Kabupaten Maros (Sulsel) dan Cimahi (Jabar).Seusai Rakernas, semua peserta berkunjung ke obyek wisata seperti Pantai Lovina, Danau Batur, Kintamani, Ubud, Goa Gajah, Tampak Siring, Museum Ubud dan Pasar Seni Sukowati Gianyar dan berakhir pada Sabtu sore di Pandak Bandung, Kediri, Tabanan untuk menghadiri Pemlaspasan Kantor Radio, Pak Oles 98,8 FM Pasti Tokcer yang siap mengudara 1 Agustus 2004. (Beny Uleander/KPO EDISI 63/MINGGU I AGUSTUS 2004)

Beny Uleander

About Beny Uleander -

Beny Ule Ander, wartawan dan penulis di Denpasar, Bali. Kini fokus menulis potensi-potensi positif warga NTT diaspora di Bali yang bergabung dalam paguyuban Flobamora Bali.

Subscribe to this Blog via Email :