Selasa, Oktober 25, 2005

Beny Uleander

Hanya 4 Bank Salurkan Kredit Di Atas 500 Miliar

Perkembangan Bank Umum Di Bali

Data Bank Indonesia Denpasar menunjukkan, perkembangan BPR di Bali hingga Juni 2005 cukup menggembirakan. Kredit yang dikucurkan mencapai Rp 8.726 milar atau meningkat sebesar 7,79% dibanding triwulan sebelumnya (posisi Maret).

Dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun bulan Juni 2005 mencapai Rp 16.065 milyar atau meningkat 4,95 persen dibanding posisi Maret 2005. Peningkatan ini berasal dari deposito sebesar 31,84 persen (rp 5.114 miliar), giro sebesar 24,12 persen (Rp 3.875 miliar) dan komponen tabungan sebesar 44,05 persen (Rp 7.076 miliar).

Berdasarkan golongan pemilik berasal dari pemda sebesar 9,01%, diikuti badan/lembaga pemerintah sebesar 25%, pemerintah pusat sebesar 67,03%, perorangan sebesar 4,73%, perusahaan swasta sebesar 8,82%, perusahan asuransi 20,15% dan koperasi 3,45%.

Besarnya DPK yang dihimpun bank umum konvensional di Bali pada skala Rp 5 miliar - Rp 500 miliar. Ini berarti sebagian besar bank umum di Bali merupakan bank-bank kecil karena hanya mampu menghimpun dana di bawah Rp 500 miliar sebesar 75%, sedangkan yang mampu menghimpun dana di atas Rp 500 miliar hanya sebesar 25% saja. Kondisi ini tidak terlepas dari dominasi simpanan masyarakat pada bank umum di Bali yang didominasi perorangan sebesar 74,34%. Peningkatan tersebut mendorong peningkatan Loan deposit ratio (LDR) bank umum di Bali dari 52,88% menjadi 54,32%.

Pertumbuhan kredit diikuti dengan perbaikan kualitas kredit yang tercermin dari NPL (non performing loan) gross dari 2,10% menjadi 3,20%. Kredit modal kerja mencapai 3.512, untuk investasi 1.440 dan konsumsi 3.774 miliar.

Komitmen perbankan untuk membantu pelaku usaha terlihat meningkat. Ini tercermin pada peningkatan plafond kredit perbankan pada Juni 2005 sebesar 10.021 miliar, 87,07% telah disalurkan perbankan sehingga total kredit yang belum ditarik pada triwulan II 2005 sebesar 15,44%. Ini barometer berjalannya fungsi intermediasi perbankan dan menunjukkan komitmen yang kuat baik dari pelaku usaha maupun perbankan untuk merealisasi dana menganggur tersebut. Sebagian besar bank umum di Bali hanya mampu mengucurkan kredit di bawah 50 Miliar . Sedangkan hanya empat bank yang mampu menyalurkan kreditnya di atas Rp 500 miliar.

Secara kelembagaan, bank umum di Bali mengalami peningkatan jumlah dari 38 bank pada Maret 2005 menjadi 39 bank pada posisi Juni 2005 yaitu penambahan Bank Commonwealth yang berkantor pusat di Australia. Sedangkan kantor bank umum sampai Juni 2005 mencapai 313 kantor dengan rincian tiga kantor pusat, 72 kantor cabang, 156 kantor cabang pembantu dan 82 kantor kas. Peningkatan kantor bank diikuti dengan peningkatan jumlah ATM dari 329 ATM pada Januari 2005 menjadi 349 pada Juni 2005. Peningkatan tersebut berasal dari penambahan ATM di Kota Denpasar sebanyak 17 ATM. (Beny Uleander/KPO EDISI 93/November 2005)

Beny Uleander

About Beny Uleander -

Beny Ule Ander, wartawan dan penulis di Denpasar, Bali. Kini fokus menulis potensi-potensi positif warga NTT diaspora di Bali yang bergabung dalam paguyuban Flobamora Bali.

Subscribe to this Blog via Email :