Sabtu, Desember 22, 2007

Beny Uleander

Wanita Dan Tubuh Motor

Refleksi Pemotretan Model MONTORKU & KORAN PAK OLES
Besi tak bernyawa dirangkai dengan sensasi visoner jadi kuda besi. Ditempeli dapur pacu mengeluarkan deru bertalu-talu. Lingkaran roda ban bergulir menjejak jengkal aspal. Melaju dalam kecepatan dan bunyi berderit di setiap tikungan. Ada akselerasi, ketepatan dan kemahiran membawa kuda besi tanpa pelana.
Di sebuah purnama dalam segala rangkuman keromantisan, bayang-bayang kecantikan alam menyembul dari cahaya lembut dewi malam. Sebuah moment terekam apik, perempuan memeluk manja motor besar tanpa desahan binal. Meski selangkang kerap terbuka menunggang Harley Davidson. Tubuh molek bestari rebahan pasrah di samping Ducati Spotser. Mata mereka memandang penuh intensitas dalam waktu dan tempat yang menyatu. Sebuah siluet menakjubkan sekaligus memikat hasrat.
Perempuan memelas penuh asa membelai tangki motor besar. Tanpa gejolak jiwa untuk mencengkram. Tangan mereka lembut terulur mengukir. Wajah mereka seperti bulan tidur di hati. Perempuan berpose indah di samping moge meniadakan hati kelam dan kedinginan seorang anak Hawa. Senyum mengembang membuat hati berdesir.
Ada kabut misterius menyingkap tirai keindahan dan kedalaman hati perempuan jika ia sendirian diterpa angin tanpa sentuhan visioner. Keindahan wanita tidak sebatas imajinasi. Demikian pula keunikan desain motor besar tanpa visualisasi adalah keindahan hampa yang menyakitkan. Itulah sebabnya para builder tak pernah kapok berkreasi. Ada sentuhan seni di alam teknologi. Lahirlah keindahan futuristik yang menjanjikan sensasi baru untuk memacu adrenalin.
Itulah pentas terselubung kolaborasi keindahan wanita dan keindahan mendesain kuda besi. Keindahan adalah bongkahan impian jiwa yang dirajut rapi, terus dituang dalam konsep perubahan. Sepeda motor generasi terbaru terus diciptakan tanpa koma dan titik.
Kita melihat karya surga dari mata seorang hawa. Dentingan kelembutan dan belaian kasih sayang seorang ibu adalah harta pertumbuhan jiwa. Di telaga kasih bunda, kita temukan samudera kasih Pencipta. Di ranah otomotif, kita pun diajak untuk melihat karya seni nan monumental dibangun builder dan modifikator dari rahim idealisme. Keindahan tubuh perempuan yang memeluk manja kuda besi adalah ekspresi dahsyat tentang keindahan yang tidak pernah punah di alam imajinasi dan visualisasi.
Tabloid MONTORKU dan KORAN PAK OLES rutin menggelar pemotretan model di Handlebar Jakresto & Grill, Sunset Road, Kuta sejak tahun 2004. Wajah cantik dan eksotik model didikan Point Management, C&C Angency Modelling, dan Profile Art Entertainment terus menghiasi Rubrik Modif MONTORKU dan Rubrik Eksklusif Life KORAN PAK OLES. Ekspresi dan gaya mereka lahir dari eksplorasi seni lewat sentuhan modis. Tidak ada figur binal dan liar dalam pose mereka. Tinggal mata pembaca yang dituntun merekam jejek keindahan terberi. Tetapi pikiran dan hasrat liar bin binal mengekspresikan keindahan dangkal yang masih tersemai rapi di jiwa yang kerdil.
Konon, kaum Adam akan kembali dalam satu purnama untuk menikmati keindahan wanita bukan dari tubuh yang molek tetapi dari dentingan lembut kasih sayang kaum hawa. Motor besar dan wanita cantik, ibarat cahaya lembut bulan yang menerangi malam hari. Malam pun jadi indah dan romantis.
Keterangan foto: Lokasi pemotretan model Montorku dan Koran Pak Oles selalu digelar di Jak Resto Handle Bar & Grill, Jl Sunset Road 135, Kuta, tempat mangkal dan markas Motor Besar Club (MBC) Bali, pimpinan Agung Jaka.
Catatan: untuk memenuhi permintaan Ayu dkk untuk dipublikasikan dalam blog sejak pemotretan edisi 2004, nanti akan direalisasikan oleh Kadek Fajar & fotografer Putu Wirnata.

Beny Uleander

About Beny Uleander -

Beny Ule Ander, wartawan dan penulis di Denpasar, Bali. Kini fokus menulis potensi-potensi positif warga NTT diaspora di Bali yang bergabung dalam paguyuban Flobamora Bali.

Subscribe to this Blog via Email :

1 komentar:

Write komentar
Anonim
AUTHOR
Minggu, Juli 13, 2008 delete

cakep2 yah modelnya

Reply
avatar