Sabtu, April 08, 2006

Beny Uleander

Kerja Keras Dan Baca Peluang

Besarnya modal dan tingginya tingkat pendidikan tidak menjadi ukuran dalam berwirausaha. Keberhasilan dan kesuksesan dalam wirausaha sangat ditentukan oleh kerja keras dan kemampuan untuk melihat peluang dan tantangan yang ada. Untuk menjalankan usaha, modal utama adalah kualitas pribadi yang tinggi. Benarlah apa yang dikatakan Shibusawa Eiichi, seorang wirausahawan legendaris dan aktor perubahan sosial Jepang. “Jika engkau seorang yang berkemampuan tinggi, jadilah seorang pedagang, tetapi jika engkau seorang yang setengah-setengah jadilah pegawai biasa.’’ Kata-kata Shibusawa ini perlu dicermati oleh setiap orang yang ingin memulai wirausaha, karena kualitas individulah yang akan menentukan usaha tersebut akan tetap bertahan atau tidak.
Di mata pengusaha jamu asal Bali, Dr Ir G.N. Wididana, M.Agr, kesuksesan suatu usaha bukanlah hal yang mudah, melainkan harus diperjuangkan dengan mata dan hati yang bersih, pikiran yang jernih dan semangat yang tak pernah padam. “Inilah modal dasar, agar usaha yang dijalankan tetap bertahan, sekalipun diterpa berbagai tantangan dan godaan, baik secara internal maupun secara eksternal,” urai Wididana di hadapan 40-an peserta pengusaha komputer yang tergabung dalam Assosiasi Perusahan Komputer Indonesia, di Hotel Nikki, Denpasar, Sabtu, (8/4/2006).
Menurutnya ada lima kunci utama agar wirausaha tetap bertahan di masa krisis yaitu fokus, produk yang dihasilkan, citra atau merk, pemasaran, dan SDM. Fokus akan kelihatan dalam keketapan hati, ketekunan, kesabaran dalam menjalankan wirausaha. Tindakan ini harus dimbangi dengan kekuatan doa, perumusan visi misi yang tepat sasar dan diwujudkan dalam aksi nyata. Aksi nyata ini akan menghasilkan produk tertentu entah berupa barang atau jasa. Produk yang dihasilkan harus memperhatikan kualitas, kuantitas, kontinuitas, diversifikasi, inovasi dan pengembangan. Citra atau merk produk yang dihasilkan juga perlu mendapat perhatian yang serius. Kekuatan citra atau merk akan mempengaruhi pasar. Kekuatan citra hanya bisa dibangun dengan komitmen yang teguh, manajemen merk, informasi dan jaringan. Semakin citra itu dibangun, maka kredibilitas dan image konsumen dan masyarakat pada umumnya terhadap produk tersebut akan semakin besar dan kuat, yang pada akhirnya bisa mempengaruhi pasar.
Dalam suatu usaha, pemasaran menduduki posisi yang penting. Bila pemasaran tidak berjalan, maka semua produk yang dihasilkan akan mubazir dan masuk sampah. Pemasaran sangat menentukan eksistensi dan keuntungan suatu usaha. Pemasaran harus didukung sistem yang benar, jaringan dan informasi yang luas, dan ditangani oleh team pemasaran yang solid dengan SDM yang berkualitas. Kualitas SDM akan menentukan apakah usaha tersebut akan tetap bertahan atau tidak. Ada berbagai cara untuk meningkatkan kualitas SDM antara lain, motivasi, pendidikan dan latihan, kontrol, perbaikan, regenerasi. Peningkatan kualitas SDM ditandai dengan promosi, demosi, mutasi dan didukung oleh sistem penggajian, insentif dan bonus. Bila lima kunci utama ini diperhatikan secara serius maka usaha tersebut akan tetap bertahan sekalipun dilanda oleh berbagai krisis yang terjadi. Mudah-mudahan.
KPO/EDISI 102 APRIL 2006

Beny Uleander

About Beny Uleander -

Beny Ule Ander, wartawan dan penulis di Denpasar, Bali. Kini fokus menulis potensi-potensi positif warga NTT diaspora di Bali yang bergabung dalam paguyuban Flobamora Bali.

Subscribe to this Blog via Email :