Sabtu, Juli 24, 2004

Beny Uleander

Teknologi Tak Bermaksud Lahirkan Manusia Besi

Etos Kerja Bushido
Sulit dipungkiri bahwa tantangan itu tetap ada sepanjang sejarah eksisnya sebuah perusahaan, apalagi di tengah era kekinian yang kian keras dan bias. Untuk itu, setiap karyawan wajib meningkatkan kerja keras dan disiplin tinggi dengan cepat, tepat dan dapat menghasilkan penjualan. Untuk menghadapi tantangan dunia perdagangan yang kian mengglobal, konsep etos kerja Jerman, Jepang dan Semberani patut dihayati dan dilaksanakan.
Penemu 27 jenis produk berbasis teknologi EM mengakui, kamajuan dan peningkatan usaha tidak terlepas dari produksi, teknologi dan sumber daya manusia (SDM). Produksi dan teknologi dapat tercipta jika kualitas SDM memadai, ditunjang dengan managemen yang rasional, kerja keras dan disiplin tinggi. Khusus karyawan yang terjun di bidang penjualan, penting mengetahui kiat mendekati konsumen. Antara lain, saat bertatap muka dengan karyawan di NTB, adalah kemampuan untuk menggabungkan etos kerja Jerman, Jepang dan Semberani.
Teknik mendekati konsumen agar tertarik sama produk yakni keberanian, penampilan rapi, sopan santun, murah senyum, menjelaskan dengan gamblang mutu dan manfaat serta khasiat produk. Untuk lebih sukses, kedepankan tindakan rasional, disiplin tinggi, kerja keras, hemat bersahaja, tidak berfoya-foya, menabung dan investasi (etos kerja Jerman). Etos kerja Bushido dari Jepang, terletak pada aspek spiritual (semangat bushido) yang menjadikan sesorang satria sejati. Jika semua SPG menerapkan etos kerja ini, peningkatan penjualan justru jauh lebih gampang.
Dalam prakteknya, etos kerja Bushido ada yang dikenal dengan Gi (keputusan dan sikap yang benar), Yu (berani dan satria), Jin (murah hati), Re (sopan santun), Makoto (tulus), Melyo (moral) dan Chugo (mengabdi dan loyal) yang disokong dengan Semberani. Semberani juga menjadi kunci kesuksesan karena di dalamnya mencakup dasar keseimbangan, sejati, baik dan sabar yang dalam huruf kanji Cina dinamakan Zhen, Shan, Ren. Sejati dan sabar merupakan karakter alam semesta yang bersifat menumbuhkan dan membesarkan.
Karena itu agar SPG, organisasi bisa tumbuh dan berkembang, haruslah mengikuti karakter alam semesta. Disebutkan, ilmu pengetahuan harus dipraktekkan agar bisa menambah keyakinan. Keyakinan yang diperdalam dengan ilmu perkiraan akan menimbulkan kebijaksanaan. Dasar keberanian adalah cepat, tegas dan tanpa pamrih. Semberani menyangkut sikap hidup yang isinya sila adanya perbuatan baik, Samedi (pemusatan pikiran), panna (kebijaksanan). Sikap satria (kesederhanaan, cepat dan berani yang diikuti pengendalian pikiran dengan pernafasan. (Beny Uleander & Yuli Ekawati/KPO EDISI 63/MINGGU I AGUSTUS 2004)

Beny Uleander

About Beny Uleander -

Beny Ule Ander, wartawan dan penulis di Denpasar, Bali. Kini fokus menulis potensi-potensi positif warga NTT diaspora di Bali yang bergabung dalam paguyuban Flobamora Bali.

Subscribe to this Blog via Email :