Rabu, Juli 21, 2004

Beny Uleander

Cepat, Tepat dan Dapat

Sejak didirikan tahun 1998, PT Karya Pak Oles Tokcer yang bergerak di bidang Industri Kecil Obat-obatan Tradisional (IKOT) mengalami perkembangan yang begitu cepat. Buktinya, baru beberapa tahun, sudah dibuka kantor cabang di Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Bandar Lampung, NTB dan Sulawesi Selatan. Padahal, di Indonesia sudah ada beberapa perusahaan ternama yang mengambil segmen pasar obat tradisional seperti PT Jamu Air Mancur, Sido Muncul, Mustika Ratu atau Jamu Jago.
Adalah Dr Ir GN Wididana, M Agr selaku pendiri dan direktur utama, sejak tahun 1990, berkecimpung di dunia teknologi Effective Microorganisms (EM) sebagai jantung pertanian organik. Melalui serangkaian penelitian komprehensif, Wididana berhasil menerapkan teknologi ini di bidang kesehatan dengan maskot Minyak Oles Bokashi, Spontan Power di bidang otomotif, Pupuk Bokashi Kotaku untuk pertanian organik serta sejumlah produk andalan untuk kesehatan.
Terkait kecepatan dan ketepatan selama ini, Wididana merasa perlu melakukan pembenahan menejemen perusahaan dan evaluasi lintas divisi melalui agenda Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I, 15-17 Juli 2004, bertempat di Gedung IPSA Bengkel, Busungbiu, Buleleng, sebagai ajang evaluasi menyeluruh terkait tuntutan perkembangan perusahaan dan pemasaran Ramuan Pak Oles di Indonesia.
Wididana menegaskan, paradigma kemajuan suatu perusahaan tidak terletak pada aspek kuantitas modal dan produk tetapi sistem menejemen yang bisa bergerak cepat, tepat dan mendapatkan hasil yang optimal. “Kalau dulu orang berpikir, perusahaan yang besar bisa mengalahkan perusahaan yang kecil, tetapi sekarang justru perusahaan yang cepatlah yang dapat mengalahkan perusahaan yang lambat, serta dibarengi dengan dukungan birokrasi yang rasional dan lancar.
Agar terwujud sesuai dengan visi misinya, diperlukan kualitas SDM yang memadai dari berbagai divisi. Rakernas I dinilainya amat strategis buat meneropong permasalahan di setiap cabang dan unit, mencari solusi dari tiap persoalan lintas divisi serta ajang memupuk soliditas yang terwujud dalam suasana kerja sama lintas produksi, marketing, keuangan, informasi, sirkulasi dan merancang master plan.
Rakernas I, juga menjadi titik start bagi perusahaan jamu terbesar di Bali membidik posisi lima besar di Indonesia dengan cara managemen rasional, kerja keras, disiplin tinggi, seimbang dan mampu menunjang kemajuan perusahaan ‘’Menyusun strategi dan menyiapkan sumber daya manusia merupakan langkah nyata yang harus ditempuh,’’ tegasnya.
Menejer Marketing IKOT Bokashi, Made Subamia mengajak peserta untuk memikirkan trik-trik khusus guna memotivasi Sales Promotion Group (SPG) dan salesman dalam meningkatkan penjualan produk Ramuan Pak Oles seperti tunjangan dan bonus. Ini sebagai modal untuk bisa bersaing di pasaran lokal, nasional dan internasional, dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan karyawan.
‘’Rakernas ini bisa menjadi jembatan komunikasi antar kepala cabang yang satu dengan yang lainnya dalam membagikan ilmu dan trik memasarkan produk Ramuan Pak Oles. Juga bisa menjadi media untuk membenahi kerja dan kinerja baik antara produksi, teknologi dan SDM. Produksi dan teknologi dapat tercipta dan berjalan jika tercipta pula SDM berkualitas,’’ ujar Subamia. (Beny Uleander & Yuli Ekawati/KPO EDISI 63/MINGGU I AGUSTUS 2004)

Beny Uleander

About Beny Uleander -

Beny Ule Ander, wartawan dan penulis di Denpasar, Bali. Kini fokus menulis potensi-potensi positif warga NTT diaspora di Bali yang bergabung dalam paguyuban Flobamora Bali.

Subscribe to this Blog via Email :